atas

Wednesday, August 30, 2006

Joger Oh Joger

Ceritanya hari itu sore menjelang malam jadi masih bisa lihat sunset di Kuta Bali tapi sebelum nyampe sana pada mampir dulu ke Joger. Nyampe Joger bener-bener kaget karena halaman parkir penuh banget belum yang parkir pinggir jalan juga rame. Terpaksa temenku parkir agak jauhan.

Masuk ke dalam tokonya susah karena harus desak-desakan dengan pengunjung lain yang mayoritas turis lokal. Mungkin mereka juga sama seperti aku beli kaos dan lain-lain buat sendiri dan oleh-oleh atau pesanan. Masuk lagi lebih dalam ke tempat kaos lebih parah lagi nyaris gak ada ruang yang leluasa semuanya desak-desakan maklum lagi pik sisen.

Temenku di kantor ada yang pesen jadi ku konfirm lagi pesanannya lewat SMS. Mereka ternyata pengen kaos tangan panjang dengan warna merah atau putih dan ukuran M juga XL. Sementara temenku yang satu lagi pengen tangan panjang dengan warna cari yang bagus aja katanya.

Cari pesanan ternyata susahnya minta ampun. Akhirnya ada juga rak dengan tulisan petunjuk di atasnya tertulis 'tangan panjang'. Dengan desak-desakan kudekati rak itu ternyata rak bawah sudah kosong sementara rak paling atas berisi tumpukan kaos yang berantakan bekas orang yang liat-liat. Kucari warna putih ternyata sudah habis yang ada cuma warna lain yang menurutku tidak menarik. Ukurannya pun sama sekali gak ada yang XL. Akhirnya aku beralih ke tempat yang lain dan tetep aja gak dapet.

Sudah cari kaosnya desak-desakan ternyata bayar di kasir pun harus menghadapi antrian panjang. Lama juga karena rata-rata belinya banyak, terliat dari keranjang yang mereka bawa. Akhirnya kucari temanku yang mudah-mudahan sudah antri duluan ternyata ada temanku yang sedang antri dan sudah mendekati kasir. Kuberikan belanjaanku dan uangnya. Oh ya aku juga beli mug oleh-oleh buat temanku yang menurutku tulisannya pas dengan temanku.

Selesai dari Joger akhirnya ke kuta dan macet. Nyampe di Kuta Sunset sudah lewat alias sudah malam. Kecewa.

Kembali ke Jakarta buka-buka belanjaan. Mug yang kuambil setelah desak-desakan dan susah payah ternyata pecah bagian pegangannya. Entah dimana pecahnya. Joger oh Joger.

********
Serial long weekend
Lombok dan Bali
Merdeka!
********

Monday, August 28, 2006

Unforgetable Rafting



Jam delapan pagi mobil perusahaan rafting sudah jemput padahal kita belum pada siap alias belum semua mandi. Jam setengah sembilan akhirnya pada siap juga. Berangkat dan jemput temanku yang satu lagi. Jadilah berenam kita berangkat ke Telaga Waja untuk rafting. Telaga berarti sungai sementara Waja aku lupa artinya. Tempatnya di daerah Karang Asem. jalan menuju sana penuh dengan tanjakan dan pemandangannya OK banget.

Nyampe di tempat keberangkatan kami diberi penjelasan kalau satu boat hanya muat buat 4 orang plus 1 untuk pemandu. Kita yang berenam harus dibagi dua boat, tapi gak bisa bisa 3 orang 3 orang harus 4 orang dan 2 orang. Akhirnya hompimpa aku kebagian dengan temanku juga. Sementara yang dua orang gabung dengan turis Perancis yang juga 2 orang.

Boat berjalan tapi sepertinya ada yang gak beres tapi tetep berjalan mengikuti arus yang semakin lama semakin liar. Kata pemandunya sungai ini tingkat kesulitannya tingkat 4. Aku gak tahu tingkat 4 itu susah atau gampang. Jeram-jeram kecil pada awalnya berhasil kita lewati dengan mulus walaupun harus dengan bum bum istilah kalau boat kita menabrak sesuatu dan kita harus pegangan ke tali boat.

Tibalah kami menuju jeram yang menurutku cukup curam. Sebelumnya berhenti dulu untuk mengikat dayung yang tidak diperlukan saat lewat jeram itu. Kelompok boat temanku yang bersama bule Perancis dengan mulusnya melewati jeram tersebut dan menunggu sekitar 50 meter setelah jeram. Aku sepertinya optimis, mereka bisa kamipun pasti bisa, pikirku. Tapi ternyata kebalikan seperti boat kami yang terbalik saat terjun dari jeram. Badanku terjatuh ke dalam air dengan pantatku terseret di dasar sungai yang gak begitu dalam tapi arusnya deras. Aku berhasil mengerem setelah menginjak batu didepanku. Mencoba berdiri ternyata teman-temanku tertutup dibalik boat. Kucoba balikkan boat bersama temanku yang dorong dari bawah air. Dua temanku luka baret, dua lagi termasuk aku selamat, sementara pemandu jempol tangannya terkilir.

Perjalanan dilanjutkan lagi dan istirahat panjang di sebuah air terjun yang lumayan indah. Oh ya pemandangan sepanjang sungai memang indah sayang kami gak bisa bawa kamera karena takut kena air kalaupun bawa yang ditutup pelindungpun bisa hilang kalo boatnya kebalik.
Boat sempat mau terbalik yang kedua kalinya tapi kali ini cuma aku yang jatuh ke sungai dengan satu kakiku masih tersangkut di atas boat. Akhirnya seluruh badanku bisa kembali ke atas boat.

Nyampe tujuan sekitar dua jam dan kamipun mengambil kesimpulan kalau boat kami agak kempes dan bermasalah. Walaupun begitu kami punya kenang-kenangan yang gak akan pernah kami lupakan.

********
Serial Long Weekend
Lombok dan Bali
Merdeka!
********

Friday, August 25, 2006

Dan

Foto di bawah ini tidak dimaksudkan untuk Pornografi walaupun monyet di bawah ini pada telanjang. Foto di bawah diambil dari sisi moment nya saja dan sisi art hanya efek samping saja. Kalaupun ada sisi art nya ya syukur kalau enggak ada ya maklum saja kita kan cuma penggemar Robby Darwis bukan penggemar Darwis Triadi.
Alami dan Buatan

Bertiup dan Melambai

Berlabuh dan Menunggu

Ekspresi dan Aktifitas

Berdiri dan Melempar

Berteduh dan Bekerja

Bendera dan Pohon :)

***********

Serial Long Weekend

Lombok dan Bali

Merdeka!

***********


Thursday, August 24, 2006

Sumur dan Kambing di Gili Trawangan

Gili Trawangan adalah sebuah Pulau di sebelah barat Pulau Lombok. Berjejer disitu ada 3 buah pulau kecil Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan. Gili juga berarti pulau dalam bahasa Lombok. Bertujuh kami kesana menyebrang dari Bangsal, nama sebuah pelabuhan kecil dan juga kapalnya memang kecil-kecil. CUkup 8000 rupiah seorang kami sudah bisa menyebrang pulau tersebut. Satu kapal bisa diisi 20 penumpang.

Atas saran dari Om dan Tante saudaranya temanku kami memilih Gili Trawangan daripada Gili yang lain. Gili Trawangan jauh lebih rame katanya. Disana juga lebih banyak sumur katanya lagi. Setelah diterangkan lebih jauh ternyata sumur adalah sebuah singkatan dari s**u berjemur. Kami ketawa mendengar penjelasan itu.

Sebenarnya bukan hanya dari Bangsal kami bisa menyebrang ke pulau tersebut. Dari Senggigi pun bisa, hanya saja kapalnya biasanya carteran dan harganya jauh lebih mahal. Dan bisa lebih lama. Menyebrang dari Bangsal ditempuh hanya sekitar setengah jam an. Ombaknya lagi enggak besar kata pembuang sauh jadi bisa setengah jam kalau lagi banyak gelombang bisa lebih lama.

Sampai di Gili sekitar jam sebelas siang waktu sana, jadi pas lagi panas-panasnya. Benar saja belum apa-apa kami sudah disuguhi oleh pemandangan duniawi. Para bule berpakaian bikini dan juga sumur yang berjalan maupun sumur yang terlentang tiduran. Nyaris sepanjang pantai adalah bule, orang lokal bisa dihitung dengan jari dan biasanya keliatan dari pakaiannya yang masih lengkap termasuk kami. Gila aja siang panas terik begitu bisa gosong. Kalau bule itu memang yang diinginkan. Kameraku langsung aktif untuk jepret sana jepret sini(maaf hasilnya tidak bisa ditampilkan semua :)).


Agak sorean barulah kami berenang bergabung dengan para bule-bule. Airnya memang jernih jadi bisa keliatan batas sisi dangkal dan dalamnya laut. Ternyata kalau sudah nyebur enggak berasa panasnya. Habis berenang kami mengobrol dengan sopir yang asli Bima tapi sudah lama di Lombok dan sering ke Gili Trawangan. Katanya kalau siang disini memang banyak sumur tapi kalau malam berubah jadi banyak kambing. Kambing bukanlah singkatan seperti sumur tapi sebuah istilah untuk tidak pakai pakaian alias telanjang. Sayang kami tidak bisa melihat kambing karena jam lima sore kami sudah menyebrang balik. :( .... :)

*********
Serial Long Week End
Lombok dan Bali
Merdeka!
*********

Fisherman And Questions


Nelayan diatas memang sedang memancing. Ya benar memang sedang memancing. Tapi bagaimana mungkin. Pertanyaan pertama tangkai pancingnya seperti diarahkan ke tanah lalu jarak nelayan sama laut kan cukup jauh terus itu kan pantai mana ada ikannya?

Jawabannya biarpun nelayan ini jauh dari laut tapi dia memakai layangan kecil untuk menerbangkan benang dan kailnya agak ke tengah jadi posisi layangan dan kail tegak lurus ke air laut. Kalau pancingnya kena pasti layangan ke tarik ke bawah. Hebat kan.

Tapi itu kan siang bukankah angin berhembus dari laut ke darat?

Ya memang itu siang tapi posisi nelayan ini berada di tempat semacam semenanjung kecil jadi di belakang nelayan tersebut juga laut. Angin berhembus dari maksimum ke minimum jadi mungkin saja laut yang di belakangnya maksimum jadi layangan tetap bisa terbang ke arah laut di depannya.

Alam memang mengajarkan kita untuk terus berpikir.

***********
Serial Long Week End
Lombok dan Bali
Merdeka!
***********


Long Week End

Anak-anak kosku membuat gebrakan lagi setelah jalan-jalan di Bogor dan Sukabumi kali ini mereka mereka mengajakku untuk long weekend kemerdekaan di Lombok dan Bali. Tentu saja OK setelah aku gagal berangkat dengan keluarga si Uwey teman SMA ku.

Karena pesan tiket menjelang hari H jadi harga tiketnya mahal. Beruntung itupun masih ada karena beberapa maskapai malah sudah fully booked katanya lagi pik sisen. Berangkat jadinya berempat aku, Anton, Iwan, dan Ary tanggal 17 malem karena siangnya mereka harus ikut upacara dulu maklum pegawai negeri eh pegawai BUMN.

Selama di Lombok kami menginap di rumah Om dan Tantenya Iwan. Menyenangkan sekali tinggal bersama mereka. Mereka ramah-ramah dan siap mengantar kami ke tujuan yang ingin kami lihat. Wah jadi enggak enak ati.

Tanggal 20 pagi kami sudah terbang lagi ke Bali, dan kali ini kami menginap di rumah si Wawan yang baru kemaren-kemaren berkunjung ke Jakarta. Anggap saja ini kunjungan balasan. Dari bandara dan ke bandara kami diantar jemput oleh si Obuy yang teman SMAku juga. Aku punya dua teman sekelas di SMA ku yang kini menetap di Bali Obuy dan Wawan. Seperti reuni kecil hanya saja sekarang ditambah teman-teman kosku.

Tanggal 21 Malam kami sudah terbang lagi ke Jakarta dan yang menyebalkan adalah Lion Air. Pas berangkat kami delay sekitar 40 menit dan pulang kami delay hampir sekitar 2 jam. Menyebalkan.

Walaupun begitu refreshing ini refreshing yang sangat berkesan buatku.

********
Serial Long Week End
Lombok dan Bali
Merdeka!
********

Tuesday, August 08, 2006

Week Days, Week End, and 'Weak Ending'

Minggu yang paling banyak melek yang pernah aku jalani setelah kebanyakan tidur beberapa bulan terakhir ini.

Si Wawan teman sebangku saat SMA ku setelah dapat protes dari kanan kiri akhirnya pindah hotel dari Mangga Dua ke Hilton lumayan sekarang gak terlalu jauh kalau ketemuan. Malam Saptu sempet ngobrol sampai tengah malam lantas aku pulang dikarenakan teman-teman yang lain datengnya hari Saptu. Malem sebelumnya juga begitu hanya saja masih ada temen yang laen. Hmmmm... Melek terus.

Hari Saptu pagi rencana mau ke Gym. Gak jadi. Temen kosku si Iwan ngajak jalan ke Bogor bareng temen kos yang lain. Aku OK in. Pilihan jatuh ke Kebun Raya Bogor makan di Cafe situ. Habis itu dengan gaya romantisnya berenam laki semua yang gak ada mirip sama sekali dengan kelompok Boy Band manapun pada jalan keliling Kebun Raya.

Habis dari Bogor rencana mau pulang malah dilanjut ke Sukabumi. Jam 9 malem lagi makan di Sukabumi si Wawan telpon kalau si Rahmat dan Bei sudah kumpul di hotel. Jelas aku gak bisa ikut. Gak enak juga sama teman-teman SMA ku itu. Mereka dateng dari Bandung, Bogor, Bali ke Jakarta sementara aku malah ke Sukabumi.
Akhirnya nginap di Sukabumi di suatu hotel yang murah meriah namanya Sukabumi Indah. Maen kartu sampe malem. Entah sampe jam berapa pokoknya waktu itu Inter Milan masih unggul 2-0 lawan Porto. Hmmm... Melek lagi.

Balik nyampe Jakarta bukannya istirahat malah jalan lagi ke Glodok. Capenya.

Hari Minggu Jam sepuluh malem si Wawan telpon aku yang lagi tidur. Keluar lagi jam sebelas malem. Berangkat berempat aku, Wawan, Atep dan temennya temenku. Tujuannya jelas kerokan di Inul Vizta. Tempat yang paling diidamkan oleh si Wawan yang ngakunya di Bandara di kejar orang-orang disangka Delon padahal gak mirip sama sekali(dia yang bilang).
Di tempat kerokan aku gak nyanyi sama sekali setelah terbuai dan minder(doremifasolasido aja aku fals) oleh suara temennya temenku yang luar biasa membuat aku terlena. Peach control dan jangkauan suaranya fantastik, empuk lagi. Cukup dengerin udah enak.

Jam setengah dua udah diusir katanya habis waktunya. Kirain habis itu mau balik eh malah nongkrong dulu di Menteng sekalian saur temennya temenku. Dunia sama akhirat emang harus imbang. Hmmmm.... Melek blas.

Jam 7 pagi nyampe rumah, jam 8 berangkat kantor. NGANTUKKKKK....

Lemes dan rontok badanku.

Friday, August 04, 2006

Cerita tentang reuni dua generasi

Hari rabu si wawan dari bali dateng katanya dijemput sama si Rahmat di bandara langsung nginep di Ibis.. Ibis Mangga Dua??? Ngapain jauh amat. Tapi sudahlah biarkan saja dia disana.

Pulang kerja belum nyampe rumah hp ku bunyi dapet telpon dari Tammy temen kantor ku yang lama. Dia ngajak ketemuan di Sahid karena disitu juga ada Sjelly yang dateng dari Manado. Sjelly juga sama temen kantorku yang lama.

Ya sudah pertama ketemu dulu di Sahid sama Tammy dan Sjelly. Ngobrol panjang lebar kali tinggi. Ya begitulah ketemunya orang yang sudah lama gak ketemu. Tujuh tahun kira2 gak ketemu. Jam setengah sebelas malem selesai sudah pertemuan/reuni dengan teman kantor lama ku.

Si Atep teman SMA ku sudah call kalau dia dah nunggu di depan lobby Sahid. Akhirnya berdua berangkat untuk menemui si Wawan dan si Rahmat yang nunggu di Ibis yang jauh itu. Ketemu mereka di Hotel lagi pada maen Billiard di cafe hotel. Ketemu langsung pada ketawa-ketawa ngobrolin apa yang bisa diketawain.

Cafe hotel tutup akhirnya dilanjut maen billiard di bengkel sampe jam 2 pagi. Gile kalau udah kumpul males tidur. Habis dari bengkel makan Indomie dulu di daerah Rawa Mangun sengaja nyarinya yang jauh-jauh. Habis itu pisah si Atep langsung pulang ke rumahnya sementara aku dan 2 temanku balik ke hotel. Tapi sebelum balik ke hotel keliling-keliling dulu di taman lawang godain bencong. Eh gak kebalik, apa bencong godain kita ya??(Cerita tentang bencong disensor sampai sini saja).

Nyampe hotel yang jauh itu jam setengah lima pagi, mereka langsung pada tidur. Nah gue gimana besok kan kerja?? Setengah Enam pagi keluar hotel kayak orang ling lung langsung ke arah kota ceritanya pengen tahu kehidupan kota di pagi hari sama sekalian naek busway.

Nyampe rumah tidur sebentar, bangun lagi jam 8 berangkat ngantor. Hmmmmmh NGANTUK.

Biar ngantuk gue seneng kalau ketemu temen lama.

********
Cerita ini dibuat untuk orang yang ingin tahu kronologisnya.:)