atas

Tuesday, February 28, 2006

La Noche Estrellada



Di atas bukan lukisan Van Gogh karena memang bukan lukisan dan tidak ada bintang yang bersinar satu pun... Yang ada cuma UFO terbang melayang di langit malam Jakarta hari sabtu malam kemaren.... Tetapi setelah diteliti ternyata bukan UFO tapi Mezzo...

Wednesday, February 22, 2006

Dyah Pitaloka

Senja di langit Majapahit itu sub judulnya...

Cerita tentang seorang wanita cantik leluhurku... Aku memang seneng baca sejarah tentang bangsaku yang jarang sekali aku lihat... Yang ini memang cuma novel alias cerita fiksi... Cerita fiksi yang realistis sekaligus realistis yang fiktif kata pengamat novel ini...
Gambaran tentang seperti apa suasana kerajaan sunda benar-benar menyenangkan seperti membayangkan kakek nenek sendiri padahal jauh banget...Aku mungkin garis keturunan ke sekian-sekian dari silsilah kerajaan ini yang sekarang memang sudah nggak ada...Tapi karena membayangkan keluarga sendiri bawaannya jadi nyesek sama sedih pas baca akhir novel ini...
Padahal baca atau nonton film apapun nggak pernah aku masukin ati...

Ceritanya tentang Dyah Pitaloka sang putri dari Raja Sunda yang bernama Linggabuana dilamar oleh Raja Hayam Wuruk dari kerajaan Majapahit... Kerajaan Majapahit sendiri disini digambarkan sebagai kerajaan yang besar dengan menguasai seluruh nusantara dari sabang sampai Merauke kecuali daerah Kerajaan Sunda...
Atas jasa sang mahapatih Gajah Mada kerajaan Majapahit berhasil mempersatukan itu semua bahkan bukan cuma daerah Indonesia sekarang tapi juga daerah semenanjung malaka sampai Brunei... Hebat kan Gajah Mada?!
Ceritanya mungkin akan lain kalau melamarnya seperti yang seharusnya laki datang ke rumah wanita... Di cerita ini atau dalam sejarah ini, Dyah Pitaloka lah yang harus datang ke Hayam Wuruk di Majapahit...

Raja Sunda terpaksa harus melanggar patikrama, purbatisti, dan purbajati, sehingga harus keluar kerajaan sunda untuk pergi mengantar Dyah Pitaloka menikah dengan Hayam Wuruk di Majapahit.. Di perjalanan ternyata mereka ditipu Gajah Mada yang ingin menyelesaikan sumpah Amukti Palapanya(Kalau Hayam Wuruk emang serius ingin mempersunting Dyah Pitaloka)... Kerajaan sunda harus bertekuk lutut sama Majapahit... Perang yang tidak seimbang terjadi di Tegal Bubat atau yang lebih dikenal perang Bubat...
Kerajaan sunda cuma 93 orang dan bukan untuk berperang sementara Maja Pahit puluhan ribu orang... Raja sunda dan para penggawanya meninggal di medan perang demi harga diri bangsanya... Dyah Pitaloka yang tidak tahan pun ikut meninggal dengan bunuh diri... Hayam Wuruk sendiri setelah kejadian sering sakit-sakitan...

Gajah Mada yang di jaman saya sekolah di SD, SMP, SMA begitu harum namanya di buku sejarah... Di novel ini nggak lebih sekedar penjahat perang...

Kayak apa ya kecantikan Dyah Pitaloka?? Nggak kaya Oneng kan..?!

Tuesday, February 21, 2006

Believe it or not!

Inilah lapangan dimana saya sempet bermain dua kali mungkin nanti akan maen lagi....

Lapangan yang paling sulit dimana saya pernah maen dan juga lapangan yang paling beresiko...

Lihatlah sisi utara dari lapangan ini... Hmmm tinggi lapangan lebih dari 20 cm dari jalan jadi harus hati-hati kalau nggak anda akan terpelanting ke jalan yang beraspal... Saran saya kalau menerima bola tinggi ke belakang mending lakukan pukulan overhead dari pada harus mundur dulu terus lakukan smash karena sebelum nyemes anda udah jatuh duluan..

Di kanan adalah sudut belakang kiri dari sisi selatan lapangan...

Lawan pasti akan mengarahkan kesitu dikarenakan susah menjangkaunya... Sisi kiri tidak sejajar dengan dinding alias miring jadi kalau anda berpatokan pada dinding sisi lawan anda pasti akan salah terus...



Ini sisi selatan, lihat batas antara garis dan dinding tembok yang 10 cm pun nggak nyampe... Kalau nggak hati2 saat mundur badan bisa nabrak tembok atau kalau nggak raketnya yang kena tembok...

Ini masih sisi selatan, dan lihatlah atap rumah yang menjorok ke lapangan... Tingginya nggak nyampe 2,5 meter... Kalau nggak hati-hati raket anda bisa bengkok akibat smash anda kena atap... Saran saya kalau di posisi ini jangan memukul bola overhead mending tunggu dulu bolanya agak bawah baru kemudian pukul... Resikonya bola biasanya tanggung jadi langsung di-smash lawan... Memukulnya harus pake perasaan sehingga pas dikit di atas net..


Ini yang aku suka dari lapangan ini... Menurutku inilah yang paling standard dari lapangan ini... Lampu yang terang... Kalau maennya malem terangnya pas nggak menyilaukan karena ada 12 neon yang semuanya menyala...

Untuk cari keringet lapangan ini lumayan deket dan tidak perlu keluar ongkos... Dan bersyukurlah belum pernah ada kecelakaan akibat lapangan ini dan mudah-mudahan tidak pernah ada... Kalau raket yang kecelakaan sepertinya sudah ada karena ada beberapa raket bengkok yang digantung pinggir lapangan...
Jadi selamat bertanding....

Thursday, February 16, 2006

Early in the morning

Jam 2 pagi ada telepon dari kantor katanya ada problem dan saya harus ke kantor untuk menyelesaikannya... Langsung ke kamar mandi untuk sekedar bersih-bersih dan nggak sampai mandi... Eh udah lama nggak sholat tahajud sekalian aja sama wudhu....
Jam 3 kurang saya keluar rumah jalan kaki ke kantor, baru berapa meter ada motor/ojek tapi ada penumpangnya cewek masuk ke rumah di suatu gang, kalau diperhatiin udah biasa mereka pulang jam segitu(sok tau kan gue..).
Lewat sarinah banyak pandangan mata dari sopir taksi yang menawarkan jasa... Wanita-wanita dengan pakaian dugem juga banyak sepertinya mereka baru pulang dari MU cafe, atau McD, atau 24 hours, atau...
Nyampe kantor pas jam 3... Ya betul,,, problem sudah menunggu...
Awalnya tenang nyari permasalahan tapi sampai jam 4 ternyata belum ketemu masalahnya padahal udah berkali-kali saya trace...
Akhirnya telpon bos dan dengan segala ide yang ada dari bos saya coba lagi eh ternyata masih gagal juga padahal proses udah nyampe posting... Hmmm duit orang nih gawat... Teman operator nanya terus jam berapa bisa kelar... Tambah mumet, saya juga ngerti dia juga harus lapor ke bosnya...
Bos telpon, agar diulang dari awal dengan perubahan skenario pemecahan masalah... Ok saya coba dan akhirnya jam setengah 6 selesai... Ahhh lega....
Kenapa ada masalah jam segini?? langsung kepikiran kayanya gara2 kemaren minum kopi di barnys jam 3 sore sama temen2 kantor yang lama... Harusnya kerja malah ngopi... Langsung dihukum jam 3 pagi harus kerja... Btw friends terima kasih atas kopinya...
Sekarang ngantuk, mau pulang terus tidur....

Thursday, February 09, 2006

Teknologi warna

Tak terasa..
Teknologi sudah membunuhnya
Emosi yang berbaur dengan akumulasi
Atau gengsi yang berhadapan dengan harapan...

Maju terus...
Walau sebenarnya ingin menengok
Biar teknologi menyapanya
Dilihatnya, kuyakini..
Setelah itu gamang

Tak ada deal diantaranya...
Hanya sebelah tangan yang terbuka
dan sebelah tangan lagi kuncup
Mau mekar atau mati
tak bisa dibedakan..

Bukan, bukan...
Dia burung merak..
dengan banyak warna..
Sudah kulihat semua warnanya
tak ada yang kusuka..

Aku akan bawa cat dengan warna yang kusuka...
Kuyakin..
Merahnya akan tetap berbagi
Hitamnya akan tetap kukuh
Tak ada warna putih dengan kepasrahannya
Warna itu untukku...

Monday, February 06, 2006

La Tahzan

Artinya Jangan Bersedih...

Buku yang laris di timur tengah terjual sampai satu juta eksemplar katanya... Pengarangnya orang pintar seorang Doktor tapi saya lupa namanya kalau nggak salah DR Aidh.., panjangnya lupa..

Baca buku ini seperti baca blog seseorang berisi artikel-artikel pendek, mungkin mirip buku chicken soup.. Bedanya di buku ini banyak nasihat tidak hanya kehidupan dunia tapi juga akhirat kalau bahasa Arabnya harus seimbang antara duniawi dan ukhrowi(bener nggak ya nulisnya).. Kata pengarangnya buku ini diperuntukkan bukan hanya buat muslim tapi juga untuk yang non muslim..

Bersedih itu dilarang seperti firman Allah "Dan Janganlah kamu bersikap lemah dan jangan pula bersedih hati" QS Ali Imran 139... Bersedih itu hanya akan memadamkan kobaran api semangat, meredakan tekad, dan membekukan jiwa..
Diatas sepenggal kata-kata yang ada di buku ini, dan masih banyak "jangan bersedih-jangan bersedih" lainnya yang kalau dihitung ada sekitar kurang lebih 200an artikel... tidak bisa saya ingat semuanya..

Dulu saya pernah membaca Lentera Hati nya Dr Quraish Shihab(bener nggak nulisnya) yang orang Indonesia, kira-kira seperti itu isinya... Tapi kalau boleh saya bandingkan saya lebih suka Lentera Hati karena lebih menyentuh sementara La Tahzan menurutku lebih membuat merenung(merenung yang baik tentunya).

Adult Novel

Obrolan laki-laki, dari laki-laki dan untuk laki-laki...

Topik ini terlintas begitu saja semalam saat kami mengobrol dengan teman-teman di meja makan. Entah mulainya dari RUU pornografi, atau karena mau terbitnya majalah Playboy, atau karena setan yang lewat tiba tiba kami flashback ke masa SMA saat semuanya pernah membaca novel ciptaan Eni Arrow(entah bagaimana nulisnya). Temenku bilang tulisannya Enny Arrow tapi terserah yang jelas bunyinya jadi ENI EROW... Mungkin novel itu paling laris di Indonesia karena hampir semua temanku pernah baca minimal tahu, dari sabang sampai Merauke kasarnya... Bahkan temanku yang 10 angkatan lebih muda pun tahu apa itu novel Anny Arrow.

Bukan, bukan kami ingin membacanya lagi....Kami hanya penasaran siapa itu Enie Arrow... Apakah dia laki-laki atau perempuan? Apakah dia masih muda atau sudah tua? Apakah dia sudah meninggal atau masih hidup? Apakah...?
Di antara kami jelas tidak ada yang tahu... Pertama kali membacanya saat SMA dan terakhir kali juga SMA... Ceritanya kalau baca disobek jadi dua sampai tiga bagian supaya semua dapat baca bersamaan terus dituker kalau udah selesai... Hahaha...
Teman-temanku tak ada yang ingat satupun dari judul novelnya tapi kalau ditanya kata apa yang paling khas dari novel Annie Arrow, hampir semua jawabannya adalah kata "MENGGELINJANG".... Hahaha...
Apa yang terjadi kalau ternyata dia masih hidup..? Apakah polisi akan menangkapnya...? Alasannya apa..? Kayanya nggak bakal ditangkap...Atau malah dia dapat penghargaan misalnya sebagai bapak Pornografi Indonesia kalau ternyata dia seorang laki-laki... Atau pornography achievement award...??
Atau biarkan saja dia jadi misteri...

****
Artikel ini didedikasikan buat Pua the Bokep Star, semoga anda tambah bersinar...
****

Wednesday, February 01, 2006

Harry Potter

Buku Harry Potter ke VI, a half blood prince atau Pangeran Indo.

Selesai juga baca buku ini setelah seminggu lamanya melewati buku-buku lain yang belum selesai ku baca, ukuran yang cukup lama bagi orang yang suka baca, tapi lumayan cepat bagi orang yang nggak suka baca menyelesaikan 800an halaman penuh.

Kemenangan ilmu hitam, kemenangan sihir hitam...
Perbedaan Harry Potter ini dengan yang sebelumnya adalah siapa yang jadi pemenangnya. Buku 1 sampai 5 Harry Potter bersama Dumbledore selalu jadi pemenang tapi kali ini mereka kalah.

Tidak ada hal-hal baru dalam dunia persihiran dalam buku ini hampir semua sudah diterangkan dalam buku sebelumnya kecuali Horcrux(nulisnya gimana sich?!). Sebuah benda yang bisa dipakai untuk menyimpan jiwa seseorang dalam hal ini tentu saja Voldemort yang susah matinye karena sudah menyimpan jiwanya di 7 horcrux.

Dalam usaha pencarian Horcrux, Dumbledore sang kepala sekolah mati dibunuh Snape, profesor yang selalu dibelanya. Menyesakkan....
Saya nggak percaya Dumbledore mati malah berharap bahwa di bab-bab setelah kematiannya sebenarnya dia tidak mati tapi tidak ada... Dumbledore tetap mati...
Untuk orang sepintar Dumbledore kematiannya terlalu bodoh dan gampang...
Kenapa JK Rowling sang pengarang begitu gampang membunuh Dumbledore ???

Jika benar buku Harry Potter hanya sampai VII sepertinya sang pengarang ingin buku terakhirnya sebagai puncak dari segala puncak cerita...
Di buku ke tujuh Harry Potter akan membunuh Snape..? Malfoy..? Voldemort..?
Entahlah, menurutku terlalu cepat kalau itu di satubukukan...

Buku ke enam ini membuat aku kecewa... Terlalu terburu-buru menurutku..
Hik... Hik....

Badminton

Sudah lama aku nggak maen badminton terakhir sebelum puasa karena biasanya temen-temen nggak ada yang mau maen kalau lagi puasa. Setelah itu nggak maen lagi karena lapangan di Kemakmuran sudah habis kontrak dan tidak diperpanjang dengan alasan Tim kita sudah tidak bertanding lagi selama dua bulan dilapangan itu.
Semalem aku ditawari main sama ketua RT ku di lapangan bulu tangkis baru milik warga di bekas tempat parkirku kalau aku pas bawa kendaraan. "Maen yo" katanya...
Aku menjawab "Iya bentar ambil raket dulu"...
Aku dan temanku Iwan kembali membawa raket siap untuk bertanding. Ternyata yang antri mau maen sudah banyak tapi berhubung aku nggak pernah maen dan dapet ajakan dari bu RT jadi langsung dapet wild card untuk langsung bertanding...
Aku maen double dan tentu saja Iwan jadi partnerku... Pertandingan pertama nyaris tak berarti karena lawan tidak begitu sulit untuk dikalahkan. Yang sulit dikalahkan adalah lapangannya yang "serba salah". Sisi utara lapangan punya kecuraman tinggi dengan tanah jadi harus hati-hati kalau tidak anda akan jatuh tersungkur ke jalan. Sementara sisi selatan batasnya adalah tembok rumah dengan atap yang menjorok ke lapangan sehingga kalau tidak hati-hati raket anda akan patah karena memukul atap yang tingginya paling 2.5 meter dari lapangan. Sisi barat adalah tembok rumah yang tidak sejajar dengan lapangan alias miring demikian juga dengan sisi timur... Wow... lapangan yang unik... Laen kali aku bawa kamera...
Set pertama kami di sisi utara dan menang denga 15 lawan 2, set kedua dilanjutkan dengan tehnik yang harus hati-hati karena takut kebentur tembok dan atap rumah... Set kedua akhinya menang dengan 30 lawan 9... Rupanya disini menggunakan hitungan 30 karena banyak yang antri...
Setelah itu kami istirahat dan diminta untuk bertanding lagi melawan pemain yang sudah jadi jagonya disitu...
Antrian masih panjang tapi akhirnya kami maen juga... Lawanku yang sekarang benar-benar sudah mengerti lapangan dan biasa berpartner jadi sangat kompak...
Masuk ke lapangan kami diiringi dengan tepuk tangan yang membahana dari para penonton yang sudah tidak sabar ingin menonton pertandingan yang sudah diidam-idamkan... Ibu-ibu berteriak histeris, bapak-bapak berkata "AYO MULAI", dan anak-anak berteriak "INI DIA", mereka yang sudah tidur pada terbangun dan menonton di jendela rumahnya masing-masing... Hmmmhh... Jadi grogi pikirku...
Benar saja set pertama kami kalah dengan telak 15 lawan 8, karena lawan yang sudah panas menekan kami ke sudut-sudut yang memang sulit untuk dijangkau dan kalaupun dijangkau kami harus berhadapan dengan resiko jatuh tersungkur ke jalan. Benar-benar pertandingan yang sulit dan berat pikirku...
Awal set kedua lebih parah karena bolanya out terus... Pak Iwan(dari BI temennya Ari) yang musuhku(partnerku juga namanya Iwan) ngasih tahu kalau lapangan ini kecil karena sudah dikurangi setengah meter dari ukuran seharusnya... O Ow... Aku baru sadar... Akhirnya aku kurangi bobot pukulanku...
Tapi kami sudah tetinggal jauh dengan kedudukan 28 lawan 15... Akhirnya kami mulai konsentrasi dan sedikit demi sedikit untuk mengurangi ketinggalan...
Entah berapa kali mereka match point tapi selalu berpindah sehingga kami bisa menambah angka sampai 25... Namun akhirnya Dewi Fortuna lebih memihak mereka, satu pukulan gampang yang aku pikir out ternyata masuk karena aku salah perhitungan...
Kami kalah...
Tepuk tangan dari penonton kembali membahana seusai pertandingan ini... para penonton pulang ke rumah dan jendela-jendela kembali ditutup untuk segera tidur...
Walau kalah kami puas... Seperti kata Jet Li pertarungan bukan untuk hidup dan mati tapi pertemanan... Ya betul, teman saya bertambah...
Terima Kasih ucapku pada semua....
Pulang.... Mandi.... Tidur.....