atas

Thursday, February 09, 2006

Teknologi warna

Tak terasa..
Teknologi sudah membunuhnya
Emosi yang berbaur dengan akumulasi
Atau gengsi yang berhadapan dengan harapan...

Maju terus...
Walau sebenarnya ingin menengok
Biar teknologi menyapanya
Dilihatnya, kuyakini..
Setelah itu gamang

Tak ada deal diantaranya...
Hanya sebelah tangan yang terbuka
dan sebelah tangan lagi kuncup
Mau mekar atau mati
tak bisa dibedakan..

Bukan, bukan...
Dia burung merak..
dengan banyak warna..
Sudah kulihat semua warnanya
tak ada yang kusuka..

Aku akan bawa cat dengan warna yang kusuka...
Kuyakin..
Merahnya akan tetap berbagi
Hitamnya akan tetap kukuh
Tak ada warna putih dengan kepasrahannya
Warna itu untukku...

6 Comments:

At 2:40 PM, Anonymous Anonymous said...

Masak burung merak mo di cat sih. Kacian amat...

"Nature always wears the colors of the spirit"

bukan berarti kl merak punya warna putih itu trus dia pasrah...kali aja dia udh punya uban...

 
At 6:16 PM, Anonymous Anonymous said...

It's not about the bird...

 
At 1:18 PM, Anonymous Anonymous said...

Biar bisa bedain akan kuncup atau akan mati..yaa ditegasin dong...bikin deal..jangan cuman menduga aja...

 
At 3:32 PM, Anonymous Anonymous said...

Merak itu nama burung apa kuda sih???#$%@$

 
At 3:43 PM, Anonymous Anonymous said...

Kalo bikin puisi jangan yang susah dimengerti donk. Aku bukan seniman yang bisa baca bahasa kiasan :(

 
At 12:33 PM, Anonymous Anonymous said...

Hehehe... Mau kuda mau embe juga boleh... Puisi ini untukku sendiri... Terima kasih komennya..

 

Post a Comment

<< Home