atas

Friday, May 12, 2006

Perfume

The story of a Murderer

Judulnya feminin tapi sub judulnya menyeramkan. Sebuah Novel karya Patrick Suskind seorang Jerman yang di novel ini bercerita tentang keadaan negara Perancis abad 18. Kisah tentang seorang tokoh yang menakutkan bernama Jean-Baptiste Grenouille, seorang pembunuh, seorang berbakat sekaligus seorang genius.

Cerita mulai dari Grenouille lahir sampai dia mati(Novel atau Roman ya?). Grenouille benar-benar sebagai tokoh sentral sementara nama-nama lain hanya datang dan pergi. Cerita mulai bagaimana dia lahir di tempat yang sangat bau, cerita bahwa dia sendiri justru tidak punya bau, cerita bahwa dia punya daya penciuman yang tajam terhadap bebauan, cerita bahwa dia bisa menyimpan bebauan di memorinya sampai ribuan macam(bisa bau bisa wangi). Cerita tentang dia bisa membuat berbagai macam Parfum yang bisa membuat orang mabuk kepayang.

Kedekatan dia dengan orang malah membawa kematian terhadap orang tersebut alias membawa sial. Entah kenapa hal ini karena memang itu mungkin salah satu kelebihan(baca: keanehan) dia. Mulai ibunya yang melahirkan malah dihukum penggal karena mengakui lebih suka membunuh si jabang bayinya. Ibu asuhnya juga mati mengenaskan bersama ratusan orang sekarat lainnya. Usia 8 tahun tinggal bersama penyamak kulit bernama Grimal dan mati juga karena jatuh ke sungai dan tewas tenggelam. Baldini tempat dia mulai membuat parfum akhirnya meninggal juga karena gempa bumi. Dan yang terakhir Droit malah mati digantung menggantikan dia yang seharusnya digantung setelah membunuh 25 perawan.

Lalu kenapa dia membunuh 25 perawan itu. Alasannya dia ingin membuat parfum yang lain dari yang lain dengan bau/wangi yang berasal dari para perawan tersebut. Aneh kan?

Pengarangnya sepertinya tahu persis proses pembuatan parfum. Penyampaiannya sangat detil seolah-olah kita dekat dengan yang membuatnya. Bahkan bau-bauannya pun terasa, saat dia bercerita tentang bau yang menjijikkan dia menceritakan semua hal yang bau sekali. Saat bercerita tentang parfum yang melenakan kita melayang-layang dibuatnya. (Lho ko gue jadi hiperbola?).

Walau ada hal yang nggak masuk akal tapi tetap menarik karena pengarangnya bercerita dari awal dengan alasan yang kuat. Yang nggak masuk akal pun jadi masuk akal.

2 Comments:

At 4:59 PM, Blogger zhieepiee said...

nice review...btw perfume fav gw adalah kenzo flower, termasuk ga ya di bukunya?!. *Ampun apaan sie ga penting* :p

 
At 3:46 PM, Anonymous Anonymous said...

aduhh g mo baca ahhh ntar jd g penasaran lg..
baru ampe hal 60 niy huhuhu

 

Post a Comment

<< Home