Surat

Kapan anda terakhir surat-suratan? Maksud saya yang lewat pos bukan E-mail.
Jawaban untuk saya adalah sudah lama sekali.

Kemarin-kemarin saya denger Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengirim surat kepada Presiden Amerika Serikat George W. Bush. Yang kebayang pertama kali adalah jaman kerajaan jaman dahulu kala kaya di film-film seseorang utusan kerajaan membawa surat tersebut kemudian diserahkan ke kerajaan lain kemudian dibacakan di depan raja. Seru ya.

Kenapa harus pakai surat kenapa nggak lewat telpon aja? Temenku yang cuma lewat dan gak tahu masalahnya langsung jawab "lewat surat itu lebih romantis dan bisa dibaca lagi kalau lagi kangen" katanya.
Sepertinya nggak ada sisi romantisme untuk surat antar pemimpin negara ini, tapi kalau dibaca lagi mungkin saja, walau alasannya mungkin bukan karena kangen.
Saya penasaran dengan surat itu, apa ya isinya? Mengajak perang? Mengajak damai? Terjawab sudah hari ini. Dapet kiriman terjemahannya dari suatu milis dengan terjemahan yang cukup baik menurutku. Isinya ternyata tentang kontradiksi. Kontradiksi antara apa yang diucapkan dan apa yang terjadi di lapangan.

Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang diajukan presiden Iran yang menurutku Geoge W. Bush mungkin nggak akan menjawab karena itu bukan pertanyaan tepatnya mungkin nasihat barangkali. Ahmadinejad benar-benar seorang akademisi dan isi suratnya seperti paparan hasil suatu penelitian.
Associated Press sudah mempublikasikan surat ini dan artinya seluruh dunia sudah bisa membaca surat tersebut minimal lewat internet. Secara politis mungkin ini kemenangan buat presiden Iran karena di isi suratnya sama sekali dia tidak ingin berperang malah dia berharap damai bukan hanya di Timur tengah tapi juga bagian dunia lainnya.
Apa yang akan dilakukan George W Bush ? Entahlah.

Harapan saya mudah-mudahan tidak terjadi perang, karena kalau itu terjadi semua ikut susah apalagi kalau harga minyak dunia naek. Hmmm ngantri bensin subuh-subuh lagi dong.

Sepucuk surat bisa berarti banyak ternyata.